Hari pendidikan nasional.
hari ini, 2 Mei 2011. masyarakat indonesia memperingatinya sebagai hari pendidikan nasional. hari pendidikan nasional didasarkan atas tanggal lahir ki hajar dewantara.
ki hajar dewantara sendiri adalah salah satu tokoh pendidikan paling berpengaruh di Indonesia. beliau ( Ki hajar dewantara) lahir dengan nama Suwardi Suryaningrat merupakan salah satu bangsawan. dengan kata lain bangsawan berhak untuk mengecap pendidikan pada masa itu. berbeda dengan rakyat jelata yang hanya bisa duduk merenung tanpa tahu mengenal ilmu.
ki hajar dewantara tumbuh menjadi sosok yang disegani. bukan hanya karena dari kalangan bangsawan, akan tetapi karena beliau adalah salah satu tokoh terpelajar.
tokoh yang dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan rakyat jelata.
hari pendidikan nasional. hari dimana seharusnya pendidikan menjadi lebih baik. semakin bertambah harinya, harusnya memberikan hasil yang lebih baik pula dari sebelumnya.
akan tetapi mari kita berkaca terlebih dahulu.
saya pernah diceritakan ayah dan ibu saya tentang pendidikan jaman dulu. dimana semua siswa masih sama rata, membayar spp semampunya, bahkan dengan rumput sekalipun.
saya diceritakan tentang bagaimana ayah dan ibu saya belajar menggunakan batu sabak. batu kecil yang biasa digunakan sebagai tempat menulis ( buku ).
saya diceritakan tentang ketika batu sabak itu penuh dengan tulisan, mereka harus menghapusnya, dan mereka tak punya catatan lain. tak ada jalan lain selain mengingatnya. mengingat catatan selam pendidikan berlangsung.
saya diceritakan tentang bagaimana setiap waktu tertentu siswa-siswa di tes hapalan dan materi mereka. jika tidak bisa, maka mereka akan bersiap-siap untuk mengompres tangan mereka yang merah.
saya diceritakan tentang bagaimana ayah dan ibu saya harus berangkat jam setengah 5 pagi hanya untuk pergi ke sekolah.
saya masih diingatkan tentang bagaimana mereka dipaksa untuk pintar dan cerdas meski dengan peralatan seadanya.
akan tetapi semangat mereka untuk terus belajar dan bersekolah akan tetap selalu ada.
mari kita bandingkan dengan sekarang.
fasilitas yang serba ada
siswa tak perlu memakai batu sabak karena ada buku tulis,bahkan mereka bisa menuliskannya di komputer maupun di web.
sarana dan prasarana yang memadai.
dan spp gratis.
bukankah itu sesuatu yang lebih baik. baik dalam 1 hal.
dan mari kita bandingkan juga dengan fungsi pendidikan sebagai sarana memanusiakan manusia.
saya menganggap beberapa program pendidikan gagal.
bukan karena banyak anak miskin yang tak bisa bersekolah, maupun anak di bawah umur yang buta huruf.
akan tetapi pendidikan yang tak bisa melaksanakan fungsinya dengan baik. pendidikan, membuat manusia indonesia harusnya lebih mengerti dan lebih baik.
mampu menjadikan yang baik menjadi lebih baik, dan yang buruk menjadi baik. bukankah begitu fungsi pendidikan.
pendidikan juga harusnya mampu memberikan pengetahuan tentang mana budaya yang baik, dan mana budaya yang buruk.
bukankah pendidikan harusnya bisa mengontrol gejolak-gejolak dan gelagat yang buruk.
potret pendidikan kita, banyak sekolah rubuh, itu bukan masalah. sekolah tergenang banjir, kita bisa membuat tempat yang lain. masalah yang muncul adalah ketika kita harus bisa membuat pendidikan kita harus benar-benar berfungsi sebagai mana mestinya. pendidikan kita semakin terpuruk, bukan karena fasilitas, tapi karena kurang berartinya peran pendidikan dalam penanganan dan permasalahan menghadapi tantangan global, mari wujudkan indonesia yang lebih melalui pendidikan.
para pendidik dan yang dididik, Indonesia membutuhkan anda.
mari menjadi lebih baik seiring bertambahnya umur.
untuk ulasan lainnya, juga bisa anda lihat disini.
No comments:
Post a Comment