Saturday, September 15, 2012

Kasih Sayang



Konon, pernah Hatim Al Asham berkata kepada anak-anaknya: Aku mau naik haji.
Mendengar itu anak-anaknya menangis dan berkata: Kalau Aba naik haji, lalu siapa yang akan memberi makan kami. Kepada siapa kami akan bergantung?
Lalu sang puteri berkata kepada saudara-saudaranya: Diam! Biarkan Aba naik haji. Bukan dia yang memberi kita rizki. Allah jua yang memberi kita rizki.

Karena itu, mereka diam dan semalaman tidur kelaparan. Akibatnya sang puteri menjadi sasaran kesalahan dari mereka. Dalam sikon seperti itu sang puteri mengeluh kepada Allah: Ya Allah, janganlah aku dipermalukan karena mereka.
Tidak lama ada Kepala desa lewat dan meminta air. Diambilkan sekendi air baru dan segar oleh keluarga Hatim.
Setelah diminum Kepala desa itu bertanya: Rumah siapa ini.
Dijawab: Rumah Hatim Al Asham. Mendengar itu Kepala desa memberi seikat emas, dan berkata kepada teman-temanya: Barangsiapa mencintaiku, hendaklah ia lakukan seperti yang aku lakukan. Maka semua orang di sekitarnya melakukan seperti Kepala desa, sehingga membuat sang puteri menangis.
Bertanya ibunya: Kenapa kamu menangis. Bukankah Allah telah melimpahkan anugerah-Nya kepada kita?
Jawab sang puteri: Makhluk Allah melihat kondisi kita dengan pandangan kasih sayangnya sehingga kita menjadi berkecukupan seperti ini. Betapa pula rasa kasih sayang Sang pencipta yang membuat hati orang-orang ini kasihan dan sayang kepada kita.

No comments:

Post a Comment