Saturday, October 19, 2013

Tulislah Harimu


Pada hari ini, detik ini, jam ini dan mungkin tanggal ini. Peristiwa selalu terjadi di sekitar kita. Hal yang bahkan janggal sekali bisa kita lihat, atau mungkin sekedar hal yang sama kita lakukan setiap hari. Hanya saja kadang berbeda.
Sebuah rutinitas, dan sebuah kejadian. Pernah sempat saya berfikir, buat apa menulis. Hanya menghabiskan waktu. Ide tidak muncul, dan tidak ada sesuatu yang tertulis. Yaah, hanya sekedar menghabiskan waktu. …
Cerita yang mungkin ‘sama’ setiap hari tidaklah sama.
Karena setiap hari itu spesial. Kenapa spesial? Karena hari itu takkan terjadi besok, atau lusa, atau besoknya lagi, atau lusa nya lagi. Dan moment seperti itulah yang selalu sebut spesial. Sekali dalam seumur hidup. Saya menghargai setiap kejadian, tetapi tak setiap kejadian selalu bisa terkenang. Tidak sampe ke detail-detailnya. Dalam benak kita, dalam pikiran kita. Hanya beberapa kejadian dan poin penting saja. Dan bahkan poin yang dianggap lewat, itu hanyalah sekedar pemanis.
Bayangkan ketika kamu memakan sebuah jajanan dengan bungkus yang memiliki hadiah, tapi kamu tidak menyadarinya dan membuangnya begitu saja. Kamu melihat bahwa sebenarnya banyak hal terjadi dan kamu hanya ingat poin pentingnya. Dan bukan poin keseluruhan.
Kenapa tak coba menulisnya sedikit demi sedikit. Kenapa tak membuatnya sebuah buku catatan harian yang tak dimiliki siapapun.
Experience setiap orang berbeda dengan yang lainnya. Memandang dari berbagai sudut. Dan ketika malam tiba, tulis pandangan dan hari mu hari ini ke dalam sebuah memori yang bisa kau baca nantinya setiap hari dan kau tahu bahwa pada hari ini, tanggal ini, jam ini, kamu baru saja melakukan hal bodoh, baru saja melakukan hal menarik, dan baru melakukan hal yang amazing.
Menulis itu sederhana, just think and let’s write.
Ya memang kadang tidak muncul. Tapi cobalah.
Menurut Imam Besar Pidi Baiq, coba saja tulis apa yang ada di pikiran mu. Apa saja yang terlintas. Kemudian sedikit demi sedikit edit. Siapa tahu jadi lebih bagus. Ya kan?
Hanya menulis. Hal sederhana yang tidak setiap orang mau melakukannya.
Dan kita lihat, Once Upon a time itu akan terangkai lagi menjadi sebuah ceritamu hari ini dengan senyuman, kesedihan, tawa, tangis, atau rasa marah atau hal yang tidak menyenangkan.
Let’s write J

No comments:

Post a Comment