Para penggemar movie nih. Udah pernah nonton the dark knight
bukan. Atau lebih tepatnya batman the dark knight sekuel kedua. Film yang
kebanyakan orang bilang “Mantep cooy.”
Mulai dari kualitas filmnya. Scene-nya, aktornya, perannya,
jalan ceritanya, backsoundnya juga. Kalo saya bilang so amazing.
Mulai dari cerita kembalinya nih si Bruce Wayne, milyarder
luar biasa kaya ke Gotham. Setiap malam dan tanpa kenal ampun para penjahat
satu persatu dilumpuhkan. Hal ini ditunjang juga dengan District Attorney (DA)
atau jaksa wilayah yang berwenang atas kekuasaan hukum di kota tersebut. Harvey
Dent lhah namanya.
Tokoh yang satu ini luar biasa fenomenal kalo bisa
dikatakan. Mulai dari kiprahnya yang tak diketahui mulai dari Batman begin dan
kemudian muncul begitu saja di The Dark Knight. Mulai dari kiprahnya yang
berupaya mengungkap jaringan kejahatan Falconi, sampai tiba-tiba mengungkap
dirinya, mengaku bahwa dirinya adalah batman yang sesungguhnya.
Begitu berani kan. Saat Joker dkk berupaya menemukan dan
membunuh batman, dia mengaku bahwa dialah batman. Sampai akhirnya sudah
terancam akan dibunuh oleh joker di mobil polisi berperalatan khusus.
Dan sampailah pada titik klimaks, dan kita ketahui. Harvey
Dent berubah menjadi The Two Faces. Yang dalam cerita komiknya menjadi salah
satu tokoh antagonis yang berupaya menghancurkan batman juga.
Satu hal yang unik menurut saya adalah apa yang selalu
dibawa oleh Harvey Dent. Jika pembaca tahu, dan tentunya pasti tahu. Harvey
Dent mempunyai sebuah koin bermata dua yang di setiap sisinya mempunyai
permukaan atau sisi yang sama. Terkecuali di bagian-bagian akhir ketika Harvey
Dent terbakar di sebuah tempat, koin itu menjadi 2 wajah sesuai namanya.
So, that’s the point. Salah satu hal yang saya suka dari
quote nya adalah, “You make your own luck.”
Bukankah begitu. Kita sebenarnya membuat keberuntungan untuk
diri kita sendiri. Entah itu kita sadari atau tidak. How to make our luck. Just
easy.
Persiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Faktor ini yang kadang kita kurang perhatikan. Kita selalu
memakai slogan, The Power of Kepepet. Always that. Memang kebanyakan ketika
kepepet banyak hal langsung bisa terjadi. Tapi bukankah itu budaya yang sangat
buruk. Terlihat akan beres. Memang pada waktu itu. Waktu selanjutnya, mungkin
tak akan semujur itu. Acapkali kita selalu terburu-buru, entah itu karena
memang sudah waktunya atau memang kita tak mempersiapkan dan jadi sibuk
sendiri. Kebanyakan terlalu begitu. So why? Itu pertanyaan. Hanya butuh
persiapan kok. Nggak mahal, nggak murah. Hanya persiapan yang matang. Berpikir
jauh ke depan.
Setelah itu, tawakal.
Eits. Ini yang mungkin lupa. Atau mungkin
disalahpersepsikan. Tawakal disini mempunyai artian bahwa memang segala sesuatu
yang sudah diusahakan dan kemudian maksimal sesuai dengan kemampuan
masing-masing sampai titik batas penghabisan baru kemudian diserahkan urusannya
pada Tuhan, itu baru namanya tawakal. Hal ini berbeda persepsi dengan kita.
Atau mungkin tepatnya salah persepsi.
Sebagai contoh, ujian nggak belajar dari semalam. Tawakal.
Ya begitulah. Contoh tersebut bisa dikatakan bukan tawakal
karena tanpa usaha sama sekali atau mungkin tidak maksimal. Bahkan mungkin
hanya baca 2-3 lembar trus udah. Mau tawakal darimana. Yang ada males namanya
bukan tawakal.
“Make your own luck”, ternyata nggak sekedar sebuah bualan
bahwa kita sendiri yang menciptakan keberuntungan. Saya percaya, manusia
mempunyai visi, dan visi itulah keberuntungan kita. Bahkan mungkin sense pun
menjadi salah keberuntungan kita.
So, why? Make your own luck.
No comments:
Post a Comment