Wednesday, November 6, 2013

Make your own luck

Para penggemar movie nih. Udah pernah nonton the dark knight bukan. Atau lebih tepatnya batman the dark knight sekuel kedua. Film yang kebanyakan orang bilang “Mantep cooy.”
Mulai dari kualitas filmnya. Scene-nya, aktornya, perannya, jalan ceritanya, backsoundnya juga. Kalo saya bilang so amazing.
Mulai dari cerita kembalinya nih si Bruce Wayne, milyarder luar biasa kaya ke Gotham. Setiap malam dan tanpa kenal ampun para penjahat satu persatu dilumpuhkan. Hal ini ditunjang juga dengan District Attorney (DA) atau jaksa wilayah yang berwenang atas kekuasaan hukum di kota tersebut. Harvey Dent lhah namanya.
Tokoh yang satu ini luar biasa fenomenal kalo bisa dikatakan. Mulai dari kiprahnya yang tak diketahui mulai dari Batman begin dan kemudian muncul begitu saja di The Dark Knight. Mulai dari kiprahnya yang berupaya mengungkap jaringan kejahatan Falconi, sampai tiba-tiba mengungkap dirinya, mengaku bahwa dirinya adalah batman yang sesungguhnya.
Begitu berani kan. Saat Joker dkk berupaya menemukan dan membunuh batman, dia mengaku bahwa dialah batman. Sampai akhirnya sudah terancam akan dibunuh oleh joker di mobil polisi berperalatan khusus.
Dan sampailah pada titik klimaks, dan kita ketahui. Harvey Dent berubah menjadi The Two Faces. Yang dalam cerita komiknya menjadi salah satu tokoh antagonis yang berupaya menghancurkan batman juga.
Satu hal yang unik menurut saya adalah apa yang selalu dibawa oleh Harvey Dent. Jika pembaca tahu, dan tentunya pasti tahu. Harvey Dent mempunyai sebuah koin bermata dua yang di setiap sisinya mempunyai permukaan atau sisi yang sama. Terkecuali di bagian-bagian akhir ketika Harvey Dent terbakar di sebuah tempat, koin itu menjadi 2 wajah sesuai namanya.
So, that’s the point. Salah satu hal yang saya suka dari quote nya adalah, “You make your own luck.”
Bukankah begitu. Kita sebenarnya membuat keberuntungan untuk diri kita sendiri. Entah itu kita sadari atau tidak. How to make our luck. Just easy.
Persiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Faktor ini yang kadang kita kurang perhatikan. Kita selalu memakai slogan, The Power of Kepepet. Always that. Memang kebanyakan ketika kepepet banyak hal langsung bisa terjadi. Tapi bukankah itu budaya yang sangat buruk. Terlihat akan beres. Memang pada waktu itu. Waktu selanjutnya, mungkin tak akan semujur itu. Acapkali kita selalu terburu-buru, entah itu karena memang sudah waktunya atau memang kita tak mempersiapkan dan jadi sibuk sendiri. Kebanyakan terlalu begitu. So why? Itu pertanyaan. Hanya butuh persiapan kok. Nggak mahal, nggak murah. Hanya persiapan yang matang. Berpikir jauh ke depan.
Setelah itu, tawakal.
Eits. Ini yang mungkin lupa. Atau mungkin disalahpersepsikan. Tawakal disini mempunyai artian bahwa memang segala sesuatu yang sudah diusahakan dan kemudian maksimal sesuai dengan kemampuan masing-masing sampai titik batas penghabisan baru kemudian diserahkan urusannya pada Tuhan, itu baru namanya tawakal. Hal ini berbeda persepsi dengan kita. Atau mungkin tepatnya salah persepsi.
Sebagai contoh, ujian nggak belajar dari semalam. Tawakal.
Ya begitulah. Contoh tersebut bisa dikatakan bukan tawakal karena tanpa usaha sama sekali atau mungkin tidak maksimal. Bahkan mungkin hanya baca 2-3 lembar trus udah. Mau tawakal darimana. Yang ada males namanya bukan tawakal.
“Make your own luck”, ternyata nggak sekedar sebuah bualan bahwa kita sendiri yang menciptakan keberuntungan. Saya percaya, manusia mempunyai visi, dan visi itulah keberuntungan kita. Bahkan mungkin sense pun menjadi salah keberuntungan kita.
So, why? Make your own luck.

No comments:

Post a Comment