Lembutnya warna itu masih tersamar dalam ingatan. Masih ingat
bagaimana warnanya. Masih ingat bagaimana terasanya. Sejenak kadang terpikir
itu telah jauh. Atau sebenarnya kita yang menjauh. Tak pelak, kita hanya
berdiri di perbatasan senja. Menanti gelap padahal melihat terangnya langit.
Sungguh jika kita sejenak rehat dan melihat. Kita hanya terbelenggu waktu.
Waktu dalam kebingungan. Lupa seperti apa rasanya.
Heningnya kita, diisi dengan aktivitas istirahat yang kosong.
Kosong tak bermakna. Istirahat, dan hanya sekedar istirahat. Sungguh, jika
mungkin sekali saja bisa diberikan kembali memutar waktu yang telah ku
pergunakan, akan kupergunakan dengan sebaik mungkin. Takkan pernah menyesal
kembali. Takkan pernah melakukan sesuatu yang asal jadi.
Ingatkah kita? Sejenak saja, rasa rindu itu. Rasa rindu kita.
Pada Tuhan kita, pada junjungan kita, pada orang tua kita. Dan kadang, kita
hanya rindu pada salah satunya. Lupa kita pada-Nya. Atau malah kadang kita tak
ingat ketiganya.
Sejak penat itu melanda. Sejak waktu itu pendek. Hanya hening
malam yang kita nikmati pulas. Dalam perjalanan menuju setengah akhir. Lupakah
kita bahwa ada perjalanan yang lebih panjang?. Perjalanan yang lebih panjang
dan selamanya.
Lupa. Begitu kata akrab kita. Kata untuk seribu alasan lain
mungkin yang lebih masuk akal. Atau tepatnya kita memang sedang seperti itu.
Sedang lupa. Sedang tak ingat. Sedang tak ingin peduli. Di satu sisi kita mencoba ingat, atau mungkin
Tuhan yang tak memberi kita ingatan.
Tuhan yang begitu berkuasa kita lupakan. Akankah kita lupa,
kita telah diciptakan-Nya dari segumpal tanah. Adakah kita rindu dengan
pencipta kita?
Palestina, negeri kecil tempat para nabi singgah. negeri
kecil tempat sengketa luar biasa. Negeri kecil dimana bisa kita lihat darah mengalir
setiap harinya. Negeri kecil dimana penduduknya selalu rindu pada Tuhan-Nya. Negeri
kecil yang terisolir tapi tetap hidup.
Mesir, negeri pasir tempat sungai panjang mengalir. Tempat
fir’aun yang agung berbaring tak berdaya. Negeri nabi Yusuf. negeri kering
kerontang dimana benteng kuat islam pernah berdiri disana. Dengan 27 juta
penduduknya saling bantu sama lain. Mereka rindu pada Tuhan mereka
masing-masing.
Syam, syria. Negeri panas. Dengan rahmat Allah di dalamnya.
Dimana Nabi Isa akan turun dari surga. Dimana iman orang mukmin akan tetap
disana ketika hari akhir tiba. Negeri dimana benteng islam ada. Negeri dimana
pasukan islam akan berkumpul. Negeri dimana pasukan Romawi berkumpul. Negeri
Indah berbatas padang pasir.
Rindu. Setiap orang rindu. Rindu pada apa yang mereka
rindukan.
Hanya terkadang kita lupa, lupa untuk merindu. Dan lupa untuk
mencinta.
Bagaimana
engkau bisa mencintai Tuhanmu jika kau saja tak merindukannya.
casino.us/casino/us/showthread.php?v=146320
ReplyDeleteCasino.us/casino/us/showthread.php?v=146320. There 고양 출장안마 was a big event at 공주 출장마사지 The 전라남도 출장마사지 gaming 경기도 출장안마 industry is getting 순천 출장마사지 ready for this week's big day, and I'm